_DSC4285

Pada Kamis, 6 Agustus lalu Dr. Hora Tjitra, Executive     Director dari Tjitra & Associate serta founder dari Global Indonesian Network berkesempatan untuk menjadi pembicara pada Forum Human Capital Indonesia (FHCI). FHCI merupakan sebuah forum yang digagas oleh para praktisi HR khusus dari BUMN. Forum yang bertujuan untuk menjadi think-thank bagi para HR BUMN dalam saling sharing problem solving ini dilaksanakan secara rutin dan bergilir. Kali ini AirNav Indonesia, sebagai satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bidang navigasi udara  mendapatkan giliran untuk menjadi host dengan menggagas tema mengenai Global Leader for BUMN. Sharing session pada kesempatan tersebut diadakan di kantor pusat AirNav Indonesia yang terletak di Tangerang. Peserta yang hadir pun datang dari BUMN terkemuka seperti Garuda, PT. PAL, Telkom, Krakatau Steel, Wijaya Karya, dan tentunya AirNav Indonesia. Mengutip ketua Umum FHCI periode 2015 – 2016 yaitu Herdy Harman pada pidato pembukanya, bahwa setiap pengelola SDM, BOD dan komisioner dari Stateholder harus memiliki dimensi International Perspective. Karena global leadership kelak akan dijadikan parameter assessment di Kementrian BUMN. Oleh karena itu Human Capital menjadi trend, dengan mengedepankan nilai “people is the core” agar FHCI dapat membantu kemajuan BUMN.

Dalam sharing session-nya, Dr. Hora Tjitra banyak membahas mengenai Global Competence yang perlu diketahui oleh Global Leader dalam persiapan menuju kerjasama dan juga kompetisi Internasional. Dr. Hora Tjitra juga menekankan bahwa Indonesia telah menjadi Darling Spot bagi international business dan menjadi bahan pertimbangan perusahaan asing untuk berekspansi. Internasionalisasi dan kompetisi global menjadi hal yang booming di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari dana yang dialokasikan untuk Leadership Development kepada para executives di Indonesia yang akan menarik potensi asing yang datang ke Indonesia. Dr. Hora  Tjitra juga menekankan bahwa setelah potensi asing datang maka executives Indonesia harus dapat membimbing ketertarikan dunia internasional ke Indonesia menjadi realita dan merubah investasi asing untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak bagi Indonesia. Pengalaman budaya  masyarakat Indonesia yang diverse (Intercultural Competence) dan Culture Sensitivity orang Indonesia juga merupakan suatu benefit. Culture bukan hanya mengenai internasionalisasi, akan tetapi kacamata yang dipakai seseorang dalam melihat suatu isu dan mengadaptasikan sensitivitasnya melihat isu tersebut.

_DSC4282

Jimmy Gani, Ph.D sebagai Keynote Speaker setelahnya menekankan pentingnya kompetisi dan kerjasama regional, mengingat AEC yang akan dilaksanakan pada Desember 2015. Ia menambahkan bahwa Indonesia adalah negara yang telah mempunyai potensi luar biasa namun pada sisi daya saing masih banyak yang harus diperbaiki. Untuk menambahkan daya saing, Indonesian Global Leader harus mempunyai Global Mindset. Dalam jaman borderless nation sekarang ini, business bukan hanya mengenai Global Chain tetapi juga Global Value. Ia juga menekankan mengenai customer trend yaitu metode yang mengedepankan customer yang diaplikasikan oleh Worldclass Company masa kini.

Salah satu pertanyaan pada sesi tanya jawab dan ngobrol santai dalam Global Leader for BUMN sharing session adalah bagaimana caranya untuk menarik minat potensi asing yang telah mempunyai pandangan tertentu yaitu ketidak-tertarikan dalam melihat Indonesia, khususnya melihat BUMN di mata potensi asing. Dalam menanggapi pertanyaan ini, Dr. Hora Tjitra berpendapat bahwa hal tersebut berpusat pada Ethnocentrism, oleh karena itu hal tersebut dapat dirubah dengan mengganti kacamata culture yang dikenakan oleh orang tersebut terhadap kita melalui cara menjelaskan keadaan Indonesia dalam cara yang singkat dan menarik dengan menggunakan kacamata pihak asing tersebut. Acara FHCI kali ini diakhiri dengan halal-bihalal diantara seluruh peserta yang hadir. 

 

About Poster

Global Indonesian Network – who has written posts on Global Indonesian Network.


 

Comments are closed.