_DSC0432

 

Pada tahun 2015 mendatang, para talenta Indonesia akan berhadapan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN, di mana tenaga kerja asing dapat dengan bebas datang bekerja di Indonesia. Arief YahyaDirektur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) mengemukakan fakta tersebut dalam orasinya pada Sidang Senat ketiga Telkom Corporate University, bertempat di Telkom Learning Center, Bandung (Rabu, 3 Juli 2013). Arief menjelaskan bahwa tenaga kerja Indonesia harus memiliki standar internasional agar mampu bersaing secara global, namun disisi lain, Arief juga menyatakan bahwa tenaga kerja Indonesia masih kalah bila dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam dunia bisnis, termasuk Telkom sebagai salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Menjawab tantangan tersebut Telkom Corporate University (CorpU) memiliki program utama yang disebut dengan Global Talent Program dengan mentargetkan 1000 lulusan yang memiliki talent untuk dapat bersaing secara global.

 

Untuk dapat mensukseskan program tersebut, Telkom Corporate University membentuk Advisory Board. Tidak main-main, Telkom pun menggandeng beberapa ahli untuk menjadi anggota. Prof. Dr. Hora Tjitra, co founder dari GI Net mendapat kehormatan untuk duduk dalam dewan penasehat ini. Beliau akan bergabung bersama dengan beberapa anggota lainnya, seperti Prof. Mary B. Teagarden, Ph.D (Professor of Global Strategy, Thunderbird – School of Global Management), Prof. Paul Ramadge (Vice-Chancellor’s Professorial Fellow – Monash University), Prof. Dr. Thomas Magedanz (TU Berlin/Fraunhofer FOKUS, Next Generation Network Infrastructures), dan Poonkodi Thirumalai (Associate Director, Partner Development, APAC – Executive Education at INSEAD).

 

Dalam program Global Talent, tentunya kemampuan adaptasi dan sensitivitas antar budaya merupakan suatu hal penting sebagai penunjang keberhasilan tiap talent. Prof. Dr. Hora Tjitra, yang telah malangmelintang secara global baik sebagai pengajar akademik maupun pembicara dalam berbagai konferensi nasional dan internasional yang membahas mengenai bisnis global dengan spesialisasi dalam bidang manajemen antar budaya diundang untuk nantinya memberikan arahan mengenai pengembangan kompetensi antar budaya untuk bisnis global. Dengan pengalamannya berkarir selama 14 tahun di perusahaan konsultan terkemuka di Jerman yang bertanggung jawab terhadap keberagaman global dan bisnis di Asia serta praktek pengembangan manajemen sumber daya manusia, diharapkan akan dapat membantu memberikan arahan, masukan dan rekomendasi untuk memajukan pemikiran dan teknologi.

About Poster

Global Indonesian Network – who has written posts on Global Indonesian Network.


Tagged with:
 

Comments are closed.