Pada hari Kamis, 28 Agustus 2014 bertempat di Gran Melia Hotel Jakarta, LPTUI (Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia) menyelenggarakan sebuah seminar yang bertemakan “Generasi Y Indonesia.”

Seminar yang diselanggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun dari LPTUI ini menghadirkan dua pembicara papan atas dalam bidang psikologi yakni Dr. Hora Tjitra, Executive Director serta Chief Consultant dari Tjitra & Associates yang membawakan topik mengenai “Managing Diversity: Generation Clash at Workplace” dan Dr. Bagus Takwin, Dosen Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia yang membahas mengenai “Seberapa Jauh Generasi Y Berbeda: Karakteristik Psikologis Generasi Y dan Implikasinya di Dunia Kerja

Topik pada sesi pertama dimulai dengan penjelasan dari Dr. Hora Tjitra mengenai generasi Y dalam dunia kerja dan nilai-nilai yang mereka junjung. Dr. Hora Tjitra banyak bercerita mengenai Cultural Diversity serta pertentangan-pertentangan nilai yang terjadi di setiap negara berdasarkan pengalamannya belajar dan bekerja di Jerman dan China selama lebih dari 10 tahun. Bahwa banyak terjadi clash dalam tiap generasi yang menilai bahwa generasi yang ada sesudahnya memiliki ambisi yang tinggi dengan mengorbankan nilai kesopanan. Dalam presentasinya. Tjitra juga memaparkan mengenai generasi-generasi yang ada beserta perbedaannya mulai dari Baby Boomers yang lahir antara tahun 1940-1960, Generation X yang lahir pada tahun 1960-1980, dan Generation Y yang lahir dari tahun 1980-2000 serta bagaimana proses pembentukan mental tiap generasi tidak lepas dari Historical Events yang terjadi di negaranya pada tahun yang bersangkutan. Salah satu contohnya adalah bagaimana generasi Baby boomers memiliki mental yang lebih tangguh dikarenakan perang yang berkecamuk di era kelahiran mereka. Sementara generasi Y dikarenakan mudahnya jaringan informasi dan tingginya tingkat toleransi dalam mengutarakan pendapat dibanding generasi sebelumnya, memberi pengaruh bagi generasi Y untuk lebih berani, kritis dan ekspresif dalam menyuarakan apa yang ada di dalam benaknya.

Setelah break sejenak, Dr. Bagus Takwin menjelaskan mengenai topik “Seberapa Jauh Generasi Y Berbeda : Karakteristik Psikologis Generasi Y dan Implikasinya di Dunia Kerja”.  Sebagai seorang akademisi psikologi dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia, ia memiliki banyak interaksi dengan generasi Y yang menimba ilmu di unversitas tersebut. Berangkat dari hal tersebut, Dr. Bagus Takwin mengadakan penelitian mengenai perbandingan Nilai Moral yang ada di generasi X dan generasi Y.  Berdasarkan penelitiannya terhadap 2417 orang responden, nampak bahwa terjadi perbedaan signifikan pada nilai moral generasi X yang lebih tinggi dari generasi Y. Karena berdasarkan kebutuhan psikologis generasi Y yang menjadi prioritas adalah kebutuhan Eksebisi (Kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian), Afiliasi (Kebutuhan untuk membentuk persahabatan yang kuat), dan Succorance (Kebutuhan akan adanya seseorang untuk menerima dukungan dan perhatian orang lain).

Berbagai pertanyaan menarik datang dari para peserta yang menghadiri seminar saat sesi tanya jawab. Mulai dari akademisi yang datang dari Universitas Hasanuddin Makassar, para praktisi HR dari perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Garuda Indonesia, Astra International, hingga Pegawai Negeri Sipil yang terlihat sangat antusias untuk bertanya dan melakukan diskusi dengan Dr. Hora Tjitra dan Dr. Bagus Takwin mengenai topik terkait. “Dalam menghargai Diversity, kedua generasi harus dapat melihat dari perspektif yang berbeda dan melihat sebuah perbedaan menjadi potensi untuk menciptakan kekuatan performance yang baru” ujar Dr. Hora Tjitra dalam menjawab pertanyaan mengenai isu perseteruan dari Generasi X dan Generasi Y.

About Poster

Global Indonesian Network – who has written posts on Global Indonesian Network.


Tagged with:
 

Comments are closed.